Memerankan Perubahan.

Diffa' Shada
2 min readJan 20, 2024

--

Narasi ini dibangun berdasarkan keingintahuan penulis terhadap suatu kondisi dengan meninjau beberapa perspektif tertentu.

“Generasi hari ini adalah generasi yang dituntut untuk selalu berubah! Perubahan yang nyata harus disiapkan untuk membangun masa depan yang lebih baik!”

Pernah mendengar kalimat di atas? Atau kalimat dengan nada yang sama? Apa kata kuncinya? Berubah, Ubah, Perubahan. Lantas, apa yang disebut dengan berubah, ubah, perubahan itu? Lalu seberapa pentingnya sih untuk generasi sekarang? Apakah ia sepenting memilih pemimpin untuk masa depan Indonesia? Ataukah sepenting membahas sesuatu yang remeh seperti bubur diaduk atau tidak ?

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), berubah adalah berganti, bertukar, atau menjadi berbeda dari semula. Sedangkan perubahan adalah sebuah keadaan yang berubah. Maka, sesuatu dikatakan berubah atau mengalami perubahan adalah adanya pertukaran kondisi satu dengan kondisi lainnya. Seperti perubahan perilaku, perubahan cuaca, perubahan gender, Ups.

Ada beberapa alasan dan tujuan mengapa seseorang melakukan perubahan. Ada yang memutuskan untuk berubah karena jaminan pekerjaan yang tidak sesuai, ada yang berubah karena tidak adanya pola seimbang antara lingkungan dan pola hidupnya, dan ada juga yang berubah pandangan politik tertentu untuk memilih calon pemimpin. Hehe.. canda.

Disini, perubahan yang diinginkan adalah perubahan menuju konsekuensi yang lebih baik. Pertimbangan resiko baik dan buruk harus direncanakan dengan matang. Ibarat kata, Memerankan Perubahan. Adanya peran dari kita sebagai pribadi yang selalu mengedepankan hal-hal yang mengembangkan potensi kita. Posisi peran sangat diperlukan pada aspek perubahan. Contoh sederhana, Si A memberikan keputusan untuk memilih calon pemimpin X. Sedangkan si B sebaliknya, berkeputusan untuk memilih calon pemimpin Y. Si A dan B berdebat untuk memenangkan keputusan masing-masing. Singkat cerita, Si A berubah haluan untuk menyetujui pendapat si B untuk memilih calon pemimpin Y dengan beberapa persyaratan. Apakah si A dirugikan dengan perubahan tersebut? Ataukah si si B yang diuntungkan dengan keputusan yang tetap (tidak berubah)?

Seru, bukan? Tidak usah terlalu dipikir karena ini bukan kuis tebak-tebakan berhadiah.

Berperan itu subjek. Menimbang, bertanya, berdiskusi adalah salah satu cara dalam mewujudkan peran kita. Berubah adalah objek (yang kita amati). Ia berdiri sendiri. Netral. Tidak terpengaruh apapun. Sebagaimana generasi sekarang yang dituntut oleh banyak perubahan. Bukannya sibuk berperan untuk berubah, eh malah berubah seenaknya. Yang ini ngikut, yang itu ngikut, ujung-ujungnya kapok, wkwkwk, berchandyaa…

Akhir kata, tidak ada perubahan yang baik tanpa peran yang baik. Seorang petinju hebat tidak akan berubah menjadi lebih hebat tanpa peran aktif untuk berlatih. Pelaut yang hebat tidak lahir dari ombak yang tenang. Maka, ayo berperan, lalu berubah.

Sekian, semoga menginspirasi.

--

--